Arnold Clemens Ap, Menyanyi untuk Hidup.

Arnold Clemens Ap, tokoh budayawan Papua yang dibunuh oleh pasukan elit Kopassandha (sekarang Kopassus) di Pasir Enam, Kota Jayapura, Papua pada tanggal 26 April 1984 lalu.
Arnold Ap adalah mahasiswa Geografi, Uncen Jayapura yang menyiarkan program mingguan popular di radio lokal Irian Jaya waktu itu
Penangkapan Arnold Ap sendiri terjadi pada 30 November 1983 dalam Operasi Tumpas dibawa kendali Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha).
Operasi militer ini sifatnya tertutup dengan menggunakan pola penculikan terhadap warga sipil yang dituduh sebagai anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan terjadi blockade milter. Akibat blockade militer tersebut, informasi sangat sulit diakses sehingga jumlah korban sipil sangat sulit diprediksi yang mana situasi ini oleh Robin Osborn disebut The Secret War atau perang rahasia.

Saat Operasi Tumpas berlangsung (1983-1984), banyak Warga Papua melakukan eksodus besar-besaran ke negara tetangga, Papua New Guinea untuk menyelamatkan diri dari represi militer. Setelah melewati masa interogasi dan penganiayaan yang panjang, Arnold Ap dipindahkan ke komando militer yang kemudian diserahkan ke petugas intelijen kepolisian. Pada 14 April 1984, Arnold Ap sempat terlihat di Kampus Uncen yang dikawal oleh seorang perwira.

Seminggu kemudian diumumkan bahwa ia telah melarikan diri dari penjara dengan 4 orang tahanan lainnya. Di kemudian hari, masyarakat tahu bahwa ‘melarikan diri’ Arnold Ap ini diatur oleh pihak yang berwenang. Salah satu tahanan ternyata melarikan diri ke PNG dan menjadi satu-satunya saksi mata dalam kasus ini. Dalam kisahnya ia menuturkan bahwa mereka dipaksa berenang ke sebuah perahu. Eduard Mofu, saudara dekat Ap tertembak di kepala, ditusuk di leher lalu dilempar ke laut. Jenazah Mofu kemudian disemayamkan bersebelahan dengan mendiang Arnold Ap. “Arnold Ap ditembak tiga kali di perut dan ditikam di dada.

Komentar