Sub sektor perkebunan sesungguhnya memiliki potensi yang sangat besar, sehingga menjadi andalan kebijakan strategis dalam perkembangan perekonomian pembangunan di Papua.Keterbukaan agrobisnis, Ketersediaan lahan, dan kultur masyarakat Papua merupakan potensi besar yang memberikontribusi bagi pembangunan perekonomian masyarakat Papua. Potensi ketersediaan lahan untuk pengembangan komoditi pembangunan perkebunan dan seluas 5.541.101 Ha. Pemanfaatannya baru mencapai 167.286 Ha atau 3,63 persen.
Indonesia menargetkan Kawasan hutan di Papua menjadi salah satu kawasan target konservasi hal ini pemerintah mengklaiam bahwa bagian dari percepatan pembangunan serta peningkatan nilai tambah kelapa sawit di pasar global. Kompilasi data sekunder yang dikumpulkan oleh WWF Indonesia menunjukkan bahwa sampai 2014 yang silam, sebanyak 30 perusahaan di tujuh kabupaten di Provinsi Papua telah mendapatkan izin prinsip dari Kementerian Kehutanan dan sekitar 24 perusahaan telah memperoleh izin usaha perkebunan (IUP) dari Kementerian Pertanian untuk segera merealisasikan tahapan usahanya.
Ketujuh kabupaten itu adalah Kabupaten Merauke (150.872 hektare/ha), Kabupaten Sarmi (71.889 ha), Kabupaten Kerom (18.338 ha), Kabupaten Jayapura (99.737 ha), Kabupaten Nabire (17.000 ha), Mimika (77.660 ha), dan Kabupaten Boven Digoel (385.167 ha).GubernurPapua Lukas Enembe juga menegatakan menerangkan, masyarakat Papua sebagian besar hidup di kampung yang menggantungkan kehidupannya dengan bertani dan berkebun. Dengan demikian program pemberdayaan rakyat melalui sub sektor perkebunan dan peternakan, harus mendapat prioritas dari pemerintah dan dikelola secara lebih terarah serta terpadu, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Dukungan dana yang setiap tahun semakin memadai dari Pemerintah Pusat melalui APBN ataupun APBD, seharusnya dapat dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin. Sehingga terjadi peningkatan produk dan mutu hasil perkebunan dan peternakan.Ini akanmemiliki nilai tambah dan daya saing yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para petani
Dikatakan, investasi perkebunan kelapa sawit di Papua diharapkan dapat mendorong perekonomian daerah, tanpa melupakan pelestarian lingkungan dan nilai kearifan masyarakat adat Papua. Kenyataan saat ini menunjukkan banyak praktik pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang menuai konflik kepemilikan dan sumber daya alam.
Komentar
Posting Komentar